Kali ini saya akan menceritakan suatu kisah klasik yang terkenal dan mungkin pembaca sudah pernah mendengarnya. Kisah yang sederhana dan jenaka, namun sarat makna dan pelajaran. Cerita ini berjudul kelinci dan kura-kura. Bagaimana, sudah pernah mendengarnya bukan? :)
Alkisah suatu hari hiduplah seekor kelinci dan seekor kura-kura. Sang kelinci memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh seekor kura-kura, yaitu kemampuan untuk berlari dengan sangat cepat. Hewan-hewan lain pun pasti akan kaget jika kelinci tersebut berlari di sebelahnya karena kecepatannya yang tinggi.
Suatu ketika, kelinci sedang berlari dengan sangat cepat dan bertemu dengan seekor kura-kura di tengah perjalanannya. Kura-kura tersebut juga sedang berlari, namun janganlah pembaca bandingkan kecepatannya dengan sang kelinci. Walaupun kura-kura tersebut sedang berlari, tetap saja kecepatannya adalah kecepatan seekor kura-kura yang lambat. Sang kelinci pun berhenti dengan tiba-tiba untuk sekedar mengejek kura-kura tersebut dan berkata bahwa sang kura-kura berlari dengan sangat lambat! Hah, sombong sekali kelinci tersebut. Banyak hewan-hewan lain disekitar situ yang tidak suka mendengar perkataan kelinci namun hanya bisa mengejek dari jauh.
Mendengar hal tersebut, kura-kura tidak terima dan menantang kelinci untuk adu lari. Sang kelinci pun tertawa mendengar tantangan kura-kura seakan-akan hal tersebut adalah sebuah lelucon. Bayangkan saja, seekor kura-kura berani menantang seekor kelinci dalam lomba lari! Pada awalnya kura-kura menolaknya karena merasa tidak ada gunanya untuk mengikuti balapan yang pasti akan dimenangkan olehnya. Namun banyak hewan lain yang mencemooh kelinci dengan berkata bahwa kelinci tersebut pengecut karena tidak berani balapan dengan kura-kura. Kelinci yang tidak suka diejek seperti itu pun akhirnya menerima tantangan kura-kura.
Dengan bantuan dari hewan-hewan lain sebagai panitia lomba lari, kelinci dan kura-kura pun bersiap untuk berlomba keesokan harinya. Bersamaan dengan dibunyikannya tanda dimulainya lomba, sang kelinci langsung berlari melesat jauh meninggalkan kura-kura di garis start. Kura-kura tidak gentar dengan kecepatan yang dimiliki kelinci dan dia pun langsung berlari sekuat tenaga untuk menyusul sang kelinci yang sudah jauh memimpin di depan. Apa daya, sekuat apapun kura-kura berusaha, tetap saja larinya lambat.
Sementara itu sang kelinci sudah hampir mencapai garis finish. Dia merasa bahwa dia sudah pasti akan menang dan memutuskan untuk tidur istirahat saja dulu sejenak di bawah pohon. “Kura-kura masih sangat jauh dan tidak mungkin untuk menyusulku.”, pikirnya. Alih-alih istirahat sebentar, kelinci tersebut akhirnya malah tertidur dengan pulas.
Lama sekali kelinci tersebut tertidur dan tanpa disadarinya kura-kura telah berhasil melewatinya! Kura-kura pun semakin semangat karena sudah membalap kelinci sehingga semakin sungguh-sungguh dalam berlari. Namun sesaat sebelum mencapai garis finish, kelinci tiba-tiba terbangun. Menyadari bahwa dirinya sudah dibalap oleh kura-kura menyebabkan kelinci tersebut langsung mulai berlari dengan sekuat tenaga.
Dengan sekuat tenaga, mereka berdua mencapai garis finish dalam waktu yang hampir bersamaan. Siapakah pemenangnya? Ternyata kura-kuralah pemenangnya! Dia berhasil menginjak garis finish lebih dahulu dengan selisih waktu yang sangat pendek. Hewan-hewan yang menyaksikan pertandingan tersebut pun bersorak gembira atas kemenangan kura-kura karena akhirnya sang kelinci sombong pun kalah.
Bagaimana pembaca, cerita tersebut pasti sudah tidak asing di telinga pembaca bukan? Yup, cerita yang sangat sederhana, namun menurut saya maknanya sangat dalam. Jika diibarakan sebagai manusia, maka kelinci adalah orang yang sangat cerdas (cerdas ya bukan pintar, cerdas itu bakat namun pintar itu hasil asahan) namun sombong, sedangkan kura-kura adalah orang yang tidak cerdas dan lambat dalam mengerjakan sesuatu namun selalu berusaha dengan gigih. Orang cerdas pun akan kalah dan tertinggal dengan orang biasa yang giat belajar dan berusaha jika orang cerdas tersebut sombong dan akhirnya malah jadi terlalu santai. Pernahkah kita memikirkan betapa kita memiliki banyak waktu luang namun tidak kita manfaatkan untuk berkarya? Mungkin saja sebenarnya kita selama ini lebih banyak ‘tidur’ daripada ‘terus berlari’ namun kita tidak pernah sadar akan hal itu, dan tiba-tiba teman-teman kita sudah jauh sekali meninggalkan kita di depan.
Ketika sampai di suatu titik nyaman, kita sering puas akan pencapaian tersebut dan berhenti berusaha dengan maksimal. Dimanjakan oleh situasi nyaman dan suatu rasa aman yang selalu berbisik di telinga kita bahwa ‘kita sudah aman’. Kita harus sadar bahwa hidup selalu berubah dan orang-orang selalu bergerak. Ketika kita berhenti, maka kita akan tertinggal satu langkah dengan orang yang bergerak maju selangkah, dan celakanya ketika kita mundur maka kita akan tertinggal dua langkah dengan orang yang bergerak maju selangkah. Bukan tidak mungkin posisi kita sekarang akan digantikan dengan orang yang dahulu masih jauh di belakang karena sekarang dia sudah jauh lebih hebat daripada kita.
Live to move, move to live..
Live to move, move to live..
keywords: kelinci vs kura-kura, kelinci dan kura-kura, kelinci sombong, kura-kura lamban, cerita kura-kura dan kelinci, balap lari kelinci dan kura-kura.
Pas banget, lagi mager terus baca blog ka amri yang motivasi haha takdir kayaknya nih diingatkan..
ReplyDeletekelinci apa kancil kak? hehehe..
Halo Revi, apa nih maksud pertanyaannya? ini cerita tentang kelinci donk bukan kancil, hehe..
Delete